Okt 07, 2020 15:07 Asia/Jakarta
Kepala Divisi Riset, Militer rezim Zionis Israel, IDF, menyinggung kebijakan tekanan maksimum Amerika Serikat terhadap Iran di akhir era kepemimpinan Presiden Donald Trump, dan mengatakan, Iran sampai sekarang masih jauh dari bertekuk lutut.
Fars News (7/10/2020) melaporkan, Brigjend Dror Shalom dalam wawancara dengan surat kabar Yedioth Ahronoth menekankan urgensi tekanan terhadap Iran.
Seperti dikutip koran Al Arabi Al Jadeed, Brigjend Dror Shalom terkait kesepakatan nuklir Iran menuturkan, sampai sekarang belum terbukti bahwa keluarnya Amerika dari kesepakatan nuklir Iran, menguntungkan Israel.
Ia menambahkan, Iran masih jauh dari bertekuk lutut, karena ia tidak berhasi ditundukkan. Penjelasan ini penting karena saya membenarkan strategi tekanan terhadap Iran.
Dror Shalom menjelaskan, Iran sebagai kekuatan besar sudah melemah, tapi strategi mendatang Amerika, adalah menerapkan tekanan maksimum, dan melangkah ke arah transaksi. Pertanyaannya, apakah transaksi ini baik bagi Israel atau tidak.
“Iran sumber ancaman terbesar bagi Israel, karena ia menjadi sumber kekuatan Hamas, Jihad Islam, dan Hizbullah Lebanon. Ketika Iran punya kekuatan nuklir, maka ia akan bersikap sangat agresif terhadap kami,” pungkasnya. (HS)
Tags
Kepala Divisi Riset, Militer rezim Zionis Israel, IDF, menyinggung kebijakan tekanan maksimum Amerika Serikat terhadap Iran di akhir era kepemimpinan Presi…
— Read on parstoday.com/id/news/middle_east-i86015-jenderal_israel_iran_masih_tak_bisa_ditundukkan
donshafi911 