Islamic – PENYAKIT HATI

PENYAKIT HATI

Di dalam tubuh manusia, ada seketul daging yang mana ia sangat mempengaruhi seluruh aspek fizikal, emosi dan spiritual. Hati ibarat raja. Jika baik hati itu, maka baiklah seluruh tubuhnya dan begitu jugalah sebaliknya.

Jika raja lumpuh, bagaimana agaknya kerajaan yang dikawalnya. Begitulah hati yang tertawan dengan penyakit hati, bagaimanalah agaknya fizikal tubuh badannya, emosinya dan spiritualnya.

Perihal mengenai penyakit hati ini ada disebutkan dalam firman Allah SWT:

وَأَمَّا الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ فَزَادَتْهُمْ رِجْسًا إِلَىٰ رِجْسِهِمْ وَمَاتُوا وَهُمْ كَافِرُونَ

Adapun orang-orang yang ada penyakit (kufur) dalam hati mereka maka surah Al-Quran itu menambahkan kekotoran (kufur) kepada kekotoran (kufur) yang ada pada mereka; dan mereka mati, sedang mereka berkeadaan kafir. (QS At Taubah 9 : 125)

Dalam ayat ini disebutkan bahawa penyakit dalam hati seseorang itu adalah kekafiran dan mati dalam keadaan kafir. Kufur adalah penyakit hati yang paling besar dan parah. Hal ini tentunya tidak diinginkan oleh setiap muslim manapun.

Oleh sebab itu selayaknya sebagai muslim kita harus senantiasa menjaga hati dari berbagai kotoran dan penyakit yang boleh merosakkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.

JENIS PENYAKIT HATI

1. Hasad, Iri hati dan Dengki

Firman Allah SWT:

وَلَا تَتَمَنَّوْا مَا فَضَّلَ اللَّهُ بِهِ بَعْضَكُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ ۚ لِلرِّجَالِ نَصِيبٌ مِمَّا اكْتَسَبُوا ۖ وَلِلنِّسَاءِ نَصِيبٌ مِمَّا اكْتَسَبْنَ ۚ وَاسْأَلُوا اللَّهَ مِنْ فَضْلِهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمًا

Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (QS An Nisa : 32)

2. Ujub

Firman Allah SWT.

ثَلَاثٌ مُهْلِكَاتٌ : شُحٌّ مُطَاعٌ وَهَوًى مُتَّبَعٌ وَإِعْجَابُ الْمَرْءِ بِنَفْسِهِ

“Tiga hal yang membawa pada jurang kebinasaan: (1) tamak lagi kikir, (2) mengikuti hawa nafsu (yang selalu mengajak pada kejelekan), dan ujub (takjub pada diri sendiri).” (H.R. Abdur Razaq, hadist hasan)

3. Sombong atau takabur

Firman Allah SWT

وَلَا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحًا ۖ إِنَّكَ لَنْ تَخْرِقَ الْأَرْضَ وَلَنْ تَبْلُغَ الْجِبَالَ طُولًا

Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung. (QS Al Isra :37)

4. Riya’

ٱلَّذِينَ هُمْ عَن صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ ﴿٥﴾ ٱلَّذِينَ هُمْ يُرَآءُونَ

Maksudnya :” (laitu) mereka yang berkeadaan lalai daripada menyempurnakan sembahyangnya. (Juga bagi) orang-orang yang berkeadaan riak (bangga diri dalam ibadat dan bawaannya).”

(Surah al-Ma’un :5-6)

Dalam satu hadis, Nabi saw pernah menjelaskan tentang makna riya’. Sabda Rasulullah saw yang diriwayatkan oleh Mahmud Bin

Labid.

إِنَّ أَخْوَفَ مَا أَخَافُ عَلَيْكُمْ الشِّرْكُ الْأَصْغَرُ قَالُوا وَمَا الشِّرْكُ الْأَصْغَرُ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ الرِّيَاءُ يَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ لَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِذَا جُزِيَ النَّاسُ بِأَعْمَالِهِمْ اذْهَبُوا إِلَى الَّذِينَ كُنْتُمْ تُرَاءُونَ فِي الدُّنْيَا فَانْظُرُوا هَلْ تَجِدُونَ عِنْدَهُمْ جَزَاءً

Maksudnya :” Perkara yang paling aku takut terjadi pada kalian adalah Syirik yang kecil. Para Sahabat bertanya : apa itu syirik yang kcil wahai Rasulullah. Nabi saw berabda : Itulah Riya’. Allah swt akan befirman pada hari kiamat kelak : pergilah kepada orang yang kamu hendak tunjukkan amalan kamu kepadanya di dunia dan lihatlah adakah di sisi mereka itu ganjaran (dengan sebab amalam kamu).” Riwayat Ahmad ( 23630) di dalam Musnadnya

5. Sumaah

Dalam al-Quran Allah SWT telah mengingatkan kepada kita mengenai sifat riyak dan sum’ah ini:

يَاأَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُواْ لاَ تُبْطِلُوْا صَدَقَاتِكُمْ بِالْمَنِّ وَالْاَذَى كَالَّذِىْ يُنْفِقُ مَالَهُ رِئَاءَ النَّاسِ …

“Wahai orang-orang yang beriman,

janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya kerana riyak kepada manusia…” (Surah al-Baqarah ayat 264).

6. Bakhil

وَلَا يَحْسَبَنَّ الَّذِينَ يَبْخَلُونَ بِمَا آتَاهُمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ هُوَ خَيْرًا لَهُمْ ۖ بَلْ هُوَ شَرٌّ لَهُمْ ۖ سَيُطَوَّقُونَ مَا بَخِلُوا بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۗ وَلِلَّهِ مِيرَاثُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۗ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Qs Al Imran : 180)

Apabila penyakit hati sedang membarah. Jadilah mereka orang yang lalai (الغافِلونَ). Dan kelalaian ini disebutkan sebagai mereka yang dalam kesesatan dan syirik sepertimana yang Allah sebutkan di dalam surah al-A’raaf 179

وَلَقَد ذَرَأنا لِجَهَنَّمَ كَثيرًا مِنَ الجِنِّ وَالإِنسِ ۖ لَهُم قُلوبٌ لا يَفقَهونَ بِها وَلَهُم أَعيُنٌ لا يُبصِرونَ بِها وَلَهُم آذانٌ لا يَسمَعونَ بِها ۚ أُولٰئِكَ كَالأَنعامِ بَل هُم أَضَلُّ ۚ أُولٰئِكَ هُمُ الغافِلونَ

Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk neraka jahanam banyak dari jin dan manusia yang mempunyai hati (tetapi) tidak mahu memahami dengannya (ayat-ayat Allah), dan yang mempunyai mata (tetapi) tidak mahu melihat dengannya (bukti keesaan Allah) dan yang mempunyai telinga (tetapi) tidak mahu mendengar dengannya (ajaran dan nasihat); mereka itu seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi; mereka itulah orang-orang yang lalai.

Allahu robbi. Bagaimana pula hati kita saat ini?

@islamitu_indah


Leave a comment